Daun Ungu atau Graptophyllum Pictum adalah tanaman yang dapat dijadikan sebagai obat herbal yang bermanfaat untuk meredakan gejala wasir (ambeien). Seperti namanya, daun ini memiliki warna yang menarik yaitu ungu, dengan ciri pohon yang kecil, umumnya setinggi 1,5-3 meter, daun dan kulit pohonnya agak berlendir, dan memiliki aroma yang kurang enak. Karena cantik dan menarik, daun ungu sering dijadikan sebagai tanaman hias. Biasanya daun ungu yang sudah dijadikan obat tersedia dalam bentuk kapsul, kaplet, dan serbuk.
Sebagai tanaman yang dapat dijadikan obat tradisional, daun ungu memiliki fungsi sebagai emolien atau obat anti peradangan, pencehar, dan diuretik. Selain digunakan untuk wasir, daun ini juga sering digunakan untuk mengobati sakit pinggang, rematik, dan tonsilitis.
Daun ungu mengandung berbagai zat dengan sifat antioksidan dan antiradang, seperti steroid, flavonoid, alkaloid, dan tannin. Daun ungu mengandung pigmen alami yang terdiri dari antosianin dan karotenoid, kedua zat ini yang membuat daun ini tampak ungu kemerahan. Oleh karena itu, obat herbal ini dipercaya dapat mengurangi peradangan pada wasir sehingga meredakan nyeri maupun bengkak.
– Dosis dan aturan dalam mengkonsumsi daun ungu
Dosis dalam mengkonsumsi daun ungu sangat beragam tergantung pada kondisi yang diobati dan bentuk obat yang konsumsi. Dosis daun ungu pada suplemen herbal di Indonesia berkisar antara 50–1.500 mg, dikonsumsi 1–3 kali sehari.
– Interaksi daun ungu dengan obat lain
Daun ungu dapat digunakan untuk menurunkan gula darah. Penggunaan daun ungu bersama obat antidiabetes, seperti glimepiride atau gliclazide, dapat meningkatkan risiko terjadinya kadar gula darah terlalu rendah (hipoglikemia).
– Efek samping dan bahaya daun ungu
Jika dikonsumsi sesuai dengan aturan pakai dan dosis yang dianjurkan, daun ungu aman digunakan. Namun, segera konsultasi ke dokter jika mengalami reaksi alergi, yang dapat ditandai dengan ruam gatal, bengkak di mata maupun bibir, atau sulit bernapas setelah mengkonsumsi daun ungu.
– Berikut ini manfaat daun ungu untuk kesehatan, tidak hanya bisa untuk ambien :
1. Mencegah Munculnya Plak Gigi
Plak gigi bisa muncul akibat asupan gula yang bereaksi terhadap bakteri Streptococcus mutans. Kandungan tanin dan flavonoid yang ada di dalam daun ungu dapat menghambat penyerapan glukosa sehingga mengakibatkan bakteri gagal tumbuh dan plak dapat dicegah.
2. Mengontrol Kadar Gula Darah
Kandungan flavonoid dalam ekstrak daun handeuleum dapat menurunkan kadar gula darah. Khasiatnya bahkan disebut-sebut mirip dengan metformin, yaitu obat antidiabetes
3. Memelihara Kesehatan Ginjal
Sebuah studi ilmiah pernah mengamati aktivitas nephroprotective, yaitu kemampuan zat dalam melindungi fungsi ginjal, yang dipicu oleh daun ungu. Hasilnya, daun ungu dapat menurunkan kadar kreatinin dan urea, sehingga kondisi organ ginjal lebih terjaga.
4. Menurunkan Kadar Kolesterol Jahat
Senyawa steroid yang terdapat di dalam daun handeuleum adalah fitosterol. Zat tersebut dapat membantu menurunkan penyerapan kolesterol jahat dari asupan berlemak yang di konsumsi sehari-hari.
5. Membantu Meredakan Peradangan
Selain bisa mengatasi peradangan pembuluh vena di area anus, manfaat daun ungu juga dapat dirasakan di area persendian. Peradangan sendi sekaligus pembengkakannya (rematik) dapat diatasi dengan cara mengoleskan daun ungu yang sudah ditumbuk pada area yang sedang sakit. Jika ingin lebih mudah dan cepat, bisa dengan cara mengonsumsi suplemennya saja, tetapi tetap harus sesuai dosis.