Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk) merupakan tanaman asli Amerika Latin. Jati Belanda adalah tanaman pohon yang mempunyai tinggi 8-16 m. Di Indonesia tanaman Jati Belanda banyak dimanfaatkan sebagai tanaman obat-obatan. Kandungan Daun Jati Belanda atau juga disebut guazuma ulmifolia, adalah pohon berukuran sedang yang berasal dari Karibia, Amerika Tengah, Meksiko, Kolombia, Peru, Ekuador, Bolivia, Argentina, Paraguay, dan Brasil. Tetapi, tanaman ini sudah ditemukan di Asia dan sudah menjadi salah satu bahan herbal untuk masalah kesehatan. Ekstrak daun jati belanda terutama yang berasal dari daun memiliki beberapa senyawa bioaktif yang berkhasiat, yaitu: Antibakteri, Antivirus, Antijamur, Antiinflamasi, Antisekresi, Antitumor, Antioksidan, Aitotoksisitas.
Manfaat Daun Jati Belanda bagi kesehatan dapat menjadi bahan herbal dalam mengatasi masalah kesehatan. Ini berkat kandungan di dalamnya. Cara yang paling mudah untuk menggunakan daun ini adalah menyeduhnya atau merebusnya menjadi minuman herbal.
– Manfaat daun jati belanda bagi kesehatan :
1. Menurunkan Kolesterol, daun jati belanda secara tradisional dapat digunakan sebagai penurun kolesterol. Khasiat ini telah melalui penelitian yang telah dipublikasikan dalam laman Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. Hasilnya, penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas sampel telah memenuhi persyaratan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) berdasarkan kadar logam berat, abu, dan air. Menurut hasil pemisahan telah menunjukkan bahwa senyawa penurun kolesterol dari daun jati belanda adalah quercetin, yaitu merupakan antioksidan.
2. Membantu Melangsingkan, manfaat daun jati belanda yaitu dapat membantu melangsingkan tubuh, terutama untuk orang obesitas. Terdapat beberapa kandungan di dalam daun jati belanda yang mirip dengan kandungan dalam obat antiobesitas di pasaran. Beberapa kandungan ini, termasuk alkaloid, mustilago, flavonoid, dan tannin. Setelah melalui uji praklinis dan klinis, penggunaaan obat herbal daun jati belanda dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif untuk obesitas.
3. Antidiare, berkat kandungan sifat astringen di dalamnya yang memiliki manfaat dapat membantu keseimbangan flora usus, yang sering kali dipengaruhi oleh aktivitas bakteri, virus, atau parasit penyebab diare dan dehidrasi (kekurangan cairan). Begitu juga menurut penelitian yang dipublikasikan dalam laman jurnal Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, zat yang berperan sebagai astringen dalam daun jati belanda mempunyai efek antidiare yang hampir sama dengan loperamide, obat untuk mengurangi frekuensi diare.
4. Mengatasi Gangguan Pernapasan, teh daun jati belanda dapat memberikan manfaat yang luar biasa dalam mengobati masalah pernapasan, seperti pilek, flu, bronkitis, asma, dan batuk. Zat yang terkandung dalam daun ini mampu membersihkan saluran napas, yang kemudian membantu membasmi virus dan bakteri penyebab penyakit tersebut.
5. Membantu Pemulihan Cedera, sifat tonik dan efek analgesik yang terdapat dalam tanaman ini dapat membantu meringankan rasa sakit dan nyeri yang disebabkan oleh luka memar. Keunggulan menggunakan daun jati belanda memberikan hasil pemulihan cedera dalam waktu yang lebih singkat. Ini adalah bahan yang digunakan dalam produk yang berusaha untuk mengatasi masalah seperti kebotakan atau penipisan rambut. Sifat-sifat yang ada di tanaman membantu merangsang rambut untuk tumbuh kuat dan sehat.
6. Mengatasi Rambut Rontok, manfaat daun jati belanda sudah tidak diragukan lagi dalam mengatasi kerontokan rambut. Di India, daun ini menjadi salah satu bahan dalam produk untuk mengatasi kebotakan atau penipisan rambut. Khasiat tersebut karena sifat-sifat yang ada di dalam tanaman ini dalam membantu merangsang rambut agar tumbuh sehat dan kuat.
7. Mengatasi Gejala Maag, selain membantu mencegah diare daun jati ini juga dapat mengatasi keluhan maag. Di India Barat, manfaat teh daun jati belanda bisa membantu meredakan gejala maag, melancarkan pencernaan, dan menghindari keracunan. Meski begitu, khasiatnya masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
8. Mencegah Lonjakan Gula Darah Sifat antihiperglikemik, dalam daun jati belanda dapat mencegah kenaikan kadar gula dalam darah (hiperglikemia). Jika dibiarkan (meski tidak parah) hiperglikemia dapat menyebabkan komplikasi yang merusak ginjal, jantung, saraf, dan mata.
9. Antibakteri, ekstrak daun, kulit dari kayu, dan buah jati belanda telah menunjukkan aktivitas antibakteri pada berbagai konsentrasi. Antibakteri adalah senyawa yang digunakan dalam mengendalikan pertumbuhan bakteri yang bersifat merugikan bagi tubuh.
10. Mencegah Kerusakan Sel, ekstrak etanol dalam daun jati belanda menunjukkan aktivitas yang kuat terhadap sitotoksik. Sitotoksik adalah zat yang menyebabkan kerusakan sel. Dengan demikian, ekstrak daun jati belanda berpotensi sebagai antisitotoksik atau antikanker dengan menghambat pertumbuhan sel kanker.