POHON  BIDARA ARAB / SIDR

Zhakiah Joban sudah tidak asing lagi di kalangan pengusaha di Kota Semarang. Ia termasuk salah satu pengusaha sukses di Semarang. Termasuk juga pengusaha yang sangat peduli terhadap ibu-ibu yang ingin punya usaha. Ia berandil besar terhadap para ibu yang semula hanya jadi ibu rumah tangga sekarang banyak yang menjadi pengusaha pula.

Saat ini  beliau sedang mengembangkan usaha baru BIBIT POHON BIDARA Asli Arab Saudi dan dibudidayakan di Purwodadi Jawa Tengah. Membuka kesempatan untuk kerjasama bagi ibu-ibu atau yang ingin berwirausaha.

Bidara Asli Arab Saudi adalah Bidara yang digunakan untuk menangkal gangguan sihir/jin dalam prosesi rukyah dan keperluan lain sebagaimana sunnah nabi adalah Bidara Arab (Ziziphus spina-christi, karena Beliau (Nabi Muhammad SAW) menggunakan bidara ini di daerah Mekah dan Madinah.

Khasiat Daun Bidara secara ilmiah sudah terbukti banyak mengandung manfaat. Salah satu Manfaat daun bidara adalah untuk obat jerawat, membersihkan kulit dari kotoran, dan menjaga kulit dari kerusakan. Bahkan rendaman daun bidara dapat melidungi kulit dari kerusakan yang diakibatkan oleh sinar UV matahari.

Buah bidara dari kultivar unggul dapat dimakan dalam keadaan segar, atau diperas menjadi minuman penyegar atau dibuat manisan. Di Asia Tenggara, buah yang belum matang dimakan dengan garam bahkan buahnya juga dapat direbus dan menghasilkan sirup.

Di Indonesia, daun mudanya diolah sebagai sayuran; daun-daunnya dapat pula dijadikan pakan dan dijadikan kapsul untuk membantu dalam proses rukyah (penangkal gangguan jin/sihir). Di Jawa, kulit kayunya bisa digunakan untuk menyembuhkan gangguan pencernaan, sedangkan di Malaysia bubur kulit kayunya dapat dimanfaatkan untuk obat sakit perut.

Beberapa manfaat daun  bidara/sidr antara lain untuk:

1.    Memandikan jenazah
Daun bidara ini digunakan untuk memandikan jenazah dan menghilangkan najis pada tubuh mayat, disunnahkan memandikan dengan air yang dicampur dengan daun bidara.
Hadist yang meriwayatkan tentang hal ini yaitu dari Ummu ‘Athiyyah Rodhiyallohu ‘Anha berkata, “Nabi Shollallohu Alaihi Wa sallam pernah menemui kami sedangkan kami kala itu tengah memandikan puterinya (Zainab), lalu Beliau bersabda: ‘Mandikanlah dia tiga, lima, (atau tujuh) kali, atau lebih dari itu. Jika kalian memandang perlu, maka pergunakan air dan daun bidara. (Ummu ‘Athiyyah berkata, ‘Dengan ganjil?’ Beliau bersabda, ‘Ya.’) dan buatlah di akhir mandinya itu tumbuhan kafur atau sedikit darinya.”(H.R. al Bukhori 3/99-104, Muslim 3/47-48, Abu Dawud 2/60-61, an Nasa-i 1/266-267, at Tirmidzi 2/130-131, Ibnu Majah 1/445, Ibnul Jarud 258-259, Ahmad 5/84-85, 4076-4078, Syaikh al Albani

2. Mandi wanita haid
Daun bidara ini juga disunnahkan untuk digunakan mandi junub bagi wanita haid yang hendak bersuci.
Hadits ‘Aisyah bahwasanya Asma` bintu Syakal bertanya kepada Nabi shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam tentang mandi Haid, maka Nabi shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam menjawab :
“Hendaklah salah seorang di antara kalian mengambil air dan daun bidara kemudian bersuci dengan sempurna kemudian menyiram kepalanya dan menyela-nyelanya dengan keras sampai ke dasar rambutnya kemudian menyiram kepalanya dengan air. Kemudian mengambil sepotong kain (atau yang semisalnya-pent.) yang telah diberi wangi-wangian kemudian dia bersuci dengannya. Kemudian Asma` bertanya lagi : “Bagaimana saya bersuci dengannya?”. Nabi menjawab : “Subhanallah, bersuci dengannya”. Kata ‘Aisyah : “Seakan-akan Asma` tidak paham dengan yang demikian, maka ikutilah (cucilah) bekas-bekas darah (kemaluan)”. (HSR. Muslim)

3.  Rukyah
Daun bidara juga digunakan dalam melakukan rukyah dalam rangka menghilangkan gangguan jin dan syaitan. Pada uraian Ibnu Katsir yang menafsirkan Surat Al Baqarah:102 berkaitan dengan syaitan yang memfitnah Nabi Allah Sulaiman bahwa beliau menggunakan Sihir bukan Mukjizat. Ibnu Katsir menguraikan bahwa yang paling bermanfaat dalam menghilangkan pengaruh sihir adalah dengan menggunakan apa yang diturunkan Allah SWT kepada RasulNya untuk menghilangkan hal itu yaitu membaca al-muawwidzatian (al-Falaq dan an-Nas) dan Ayat Kursi karena ayat-ayat itu dapat mengusir syaitan. Dalam proses merukyah ini juga disunnahkan untuk mengunakan daun bidara sebagaimana diriwayatkan oleh Ulama Wahab bin Munabih menyarankan untuk menggunakan tujuh lembar bidara yang dihaluskan. Kemudian dilarutkan dalam air dan dibacakan ayat Kursi, surat Al Kafirun, Al Ikhlash, Al Falaq dan An Naas. (Boleh juga dibacakan ayat-ayat Al-Qur’an lainnya) Lalu dipergunakan untuk mandi atau diminum. (lihat Mushannaf Ma’mar bin Rasyid 11/13).

Menumbuk tujuh helai daun pohon Sidr (daun bidara) hijau di antara dua batu atau sejenisnya, lalu menyiramkan air ke atasnya sebanyak jumlah air yang cukup untuk mandi dan dibacakan di dalamnya ayat-ayat al Qur-an.
Setelah membacakan ayat-ayat tersebut pada air yang sudah disiapkan tersebut, hendaklah dia meminumnya sebanyak tiga kali, dan kemudian mandi dengan menggunakan sisa air tersebut. Dengan demikian, insyaAllah penyakit (sihir) akan hilang, dan jika perlu hal itu boleh diulang dua kali atau lebih, sehingga penyakit (sihir) itu benar-benar sirna.

Masih banyak lagi khasiat Daun Bidara, selain untuk kesehatan juga bisa untuk kecantikan.

Ketentuan Harga Pohon Bidara asli Arab Saudi :

  1. Kurang dari 5 pohon Harga @Rp. 40.000 s/d Rp. 50.000
  2. 10 s/d 25 pohon Harga @Rp. 30.000 s/d Rp. 35.000
  3. 25 – keatas @Rp. 20.000 s/d Rp. 25.000

 

SIAPAKAH yang bisa bergabung dalam Bisnis ini?

Urban farming atau berkebun di tengah perkotaan kian diminati masyarakat modern. Menanam pohon dengan memanfaatkan lahan pekarangan sempit seperti di rumah atau perkantoran tak hanya menjadi tren gaya hidup tapi juga peluang bisnis.

Bisnis Bibit pohon Bidara ini prospeknya sangat cerah dan peluang Bisnis ini bisa dijalankan dan dimanfaatkan oleh siapa saja. Terutama

  1. Ibu ibu Rumah Tangga
  2. Mahasiswa
  3. Pensiunan
  4. Karyawan
  5.  dll

 

AYO, SEGERA MANFAATKAN PELUANG BISNIS INI….

BISNIS BIBIT BIDARA ASLI SAUDI.

× Hubungi kami via WhatsApp